Sutradara: Tony Kaye
Studio: Tribecca Film (2011)
Wajah-wajah terkenal:
Adrien Brody
Setting: Amerika tahun 2000an
Tag di laptop saya: "Heart Breaking"
SMU yang dipenuhi guru-guru desperate dan murid-murid desperate, dipandang dari sudut pandang seorang guru pengganti yang sedang merawat kakeknya yang akan meninggal, dan menampung PSK cilik di apartmenennya
Rating: 3,5 dari 5
Terlalu banyak cerita yang terangkum dalam film ini, sehingga sekedar sinopsis tidak akan bisa merangkum semuanya. Pada intinya, ini adalah cerita tentang seorang guru pengganti, Henry Barthes (Brody), yang memiliki berbagai masalah. Walau fokusnya pada Barthes, semua tokoh di sini memiliki masalah depresif lainnya.
- Adrien Brody sbg Henry Barthes, guru pengganti pengajar Bahasa Inggris yang entah bagaimana punya daya tarik tersendiri terhadap anak-anak remaja. Murid-murid yang luar biasa nakal dan kurang ajar bisa ia sertakan dalam proses sehingga bisa duduk anteng dan membaca karya sastra. Seorang anak obesitas yang memiliki penghargaan diri rendah mengadu padanya. Bahkan PSK kecil pun ia tampung dan rawat seperti adik sendiri.
- Marcia Gay Harden sbg Kepala Sekolah Carol Dearden, sekolah yang dipimpinnya bobrok, guru-gurunya tidak bersemangat, dan murid-muridnya terlalu jahat sehingga tidak bisa dibilang nakal
- Betty Kaye sbg Meredith, cewek obesitas yang selalu memakai baju hitam. Ayahnya tidak puas padanya karena ia tidak terlahir sebagai anak laki-laki. Ia melarikan diri lewat art. Betty Kaye adalah anak Tony Kaye, sang sutradara.
- Sami Gayle as Erica, PSK kecil yang ditampung Barthes di apartemennya, akhirnya melunak dan ingin hidup normal lagi.
- Lucy Liu as Dr. Doris Parker, tugasnya memberikan konseling pada murid-murid yang sebenarnya tidak ingin dikonseling
- Louis Zorich as Grampa, kakek Barthes yang tidak dirawat dengan baik oleh petugas-petugas panti wreda. Punya rahasia kelam tentang ibu Barthes
Bukan film yang terbaik sih, tapi cukup bagus ditonton, apa lagi bagi para calon guru.
Kutipan:
Henry Barthes: I am money, I change hands like the dollar bill, that has been rubbed by a lamp; Then a genie appeared and cried loudly, with volume; But the tears were all for myself, and that's where it all went wrong
Grampa: I don't remember much, I lost the habit. You can't think in this place, you can't make new memories.
Henry Barthes: [DOUBLETHINK] It's deliberately believing in lies while knowing they're false.
Henry Barthes: Examples of this in everyday life: "oh, I need to be pretty to be happy. I need surgery to be pretty. I need to be thin, famous, fashionable.". Our young men today are being told that women are whores, bitches, things to be screwed, beaten, shit on, and shamed. This is a marketing holocaust. Twenty-fours hours a day for the rest of our lives, the powers that be are hard at work dumbing us to death.
Henry Barthes: So to defend ourselves, and fight against assimilating this dullness into our thought processes, we must learn to read. To stimulate our own imagination, to cultivate our own consciousness, our own belief systems. We all need skills to defend, to preserve, our own minds.
Film-film mereka yang sudah atau akan atau ingin saya tonton:
Adrien Brody: The Pianist, High School
Lucy Liu: Charlie's Angels
No comments:
Post a Comment