Friday, December 28, 2012

HOBBIT (atau Pergi dan Kembali)




Tolkien, J.R.R. Hobbit. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2002.
Pengarang: J.R.R Tolkien
Pertama kali diterbitkan oleh: HarperCollinsPublishers Ltd (1937) dalam judul The Hobbit by J.R.R Tolkien
Alih bahasa Indonesia: A. Adiwiyoto
Setting: Belantara, lama berselang  -waktu itu dunia masih sunyi dan warnanya jauh lebih hijau
Rating: 4,5 dari 5

Tokoh
Bilbo Baggins, hobit yang senang hidup damai tapi ternyata berbakat jadi petualang hebat.
Gandalf: penyihir hebat yang hampir tahu segala dan bisa segala. Hampir mirip Dumbledore nya Harry Potter
Para Kurcaci:
·         Thorin Oakenshield, cucu Raja di Bawah Gunung yang ingin merebut kembali kerajaan dan harta keluarganya yang direbut Smaug.
·         Balin, teman kecil Thorin.
·         Fili dan Kili, yang termuda di antara para Kurcaci, keponakan Thorin
·         Bombur, Kurcaci berbadan paling subur
·         Bofur, Bifur, Oin, Gloin, Dwalin, Dori, Nori, Ori,
Para Peri, ada yang tinggal di Hutan Mirkwood yang seram, ada sekelompok ramah yang tinggal di Rumah Ramah Terakhir
Para Goblin, musuk Peri, Kurcaci, dan Manusia
Para Troll, raksasa-raksasa rawa yang bodoh
Para Laba-laba
Para Warg, gerombolan serigala jahat sekutu goblin
Para Warga Danau Esgaroth, Manusia yang masih tinggal di Belantara dan berdagang dengan para Peri Hutan
Beorn, manusia setengah beruang yang ramah tapi ganas
Elfrond, aduh ini siapa ya… lupa.. kalo ga salah salah satu Peri di Rumah Ramah Terakhir yang paling disegani
Smaug, naga jahat yang merebut kerajaan Kurcaci dan senang tidur di atas tumpukan hartadDan lain-lain


Kutipan
Bilbo: Kami di sini lebih suka hidup tenteram dan tidak menyukai petualangan. Petualangan Cuma membawa kesulitan, dan tidak menyenangkan! Membuat makan malam jadi terlambat! (hal. 15)


Thorin: Kalau saja kami semua lebih menghargai makanan dan nyanyian daripada harta dan emas, dunia pasti akan lebih menyenangkan. (hal 329)


“Selamat pagi!” Bilbo memberi salam dengan gembira… “Apa maksudmu?” tanya Gandalf. “Apa kau mendoakan aku selamat di pagi ini, atau bermaksud mengatakan bahwa pagi ini penuh keselamatan? Atau bahwa pagi ini kau merasa selamat, atau di pagi ini kita akan selamat?”… “Semuanya sekaligus,”jawab Bilbo. (hal 14-15)




Bilbo Baggins adalah hobbit berusia 50an yang hidup nyaman di liangnya yang rapi di bawah Bukit. Seperti hobbit-hobbit lain, ia tidak suka petualangan. Ia lebih suka makan kira-kira enam kali sehari, mengisap tembakau, dan duduk santai di kursi malasnya sambil memandang padang rumput di sebelah rumah. Kegiatan-kegiatan itu tentu saja tidak dapat dilakukan kalau dia pergi berpetualang.  Tapi Gandalf, penyihir hebat yang selalu bisa menciptakan petualangan di manapun ia berada, menceburkannya ke dalam petualangan berbahaya di mana Bilbo bergabung dengan rombongan Kurcaci yang hendak merebut kembali harta leluhur mereka di Gunung Sunyi. Bilbo sangat enggan bergabung, pertama-tama karena Gunung itu sangat jauh letaknya dan lagi harta itu dijaga naga ganas bernama Smaug. Naga ini tidak bisa mengagumi harta benda, tapi senang merebutnya. Rombongan Kurcaci, dipimpin Thorin yang menyebut diri Raja di Bawah Gunung, merekrut Bilbo terutama karena mereka butuh orang ke-empat belas. Rombongan itu terdiri dari 13 kurcaci, angka sial. Perjalanan itu jauh dan penuh rintangan tak terduga, mereka tidak butuh tambahan kesialan anga pula. Bilbo pun diberi jabatan sebagai Pencuri mereka, ujung tombak rombongan itu. Dalam perjalanannya, Bilbo yang senang bernyaman-nyaman di rumah rupanya memiliki bakat petualangan yang tidak ia duga sebelumnya. Berkali-kali Bilbo menyelamatkan para Kurcaci dan mengantar mereka sampai ke Gunung Sunyi, tempat Smaug tidur di atas keeping-keping emas dan perak, batu-batu permata, perhiasan, berbagai perlengkapan senjata bertahtakan berlian, harpa-harpa emas, dan masih banyak lagi.

Cerita yang sangat bagus, dituturkan dengan apik, bijaksana, dan penuh semangat. Penokohannya rumit dan jumlahnya banyak, khas epik kuno.  Di tambah lagi, ada banyak lirik nyanyian di sana sini yang menggambarkan suasana hati para tokohnya. Selain itu ada juga dua peta yang menggambarkan dunia tempat cerita ini berlangsung sehingga kita bisa membayangkan bentuk geografisnya. Tapi mungkin seharusya judul cerita ini bukan hanya Hobbit, tapi Hobbit dan tiga belas Kurcaci, atau Petualangan Bilbo Baggins, si Hobbit dari Bag-Ends. Tapi The Hobbit saja juga sudah sempura.
Penerjemahannya juga juara. Lirik-lirik nyanyiannya di terjemahkan dengan indah dan berima, seakan-akan penerjemah adalah si pengarang sendiri. Ada banyak juga kosa kata yang jarang digunakan oleh penerjemah dan pengarang Indonesia jaman sekarang, misalnya ‘srigunting’ dan ‘salesma’.
Ada banyak bahasan yang bisa didiskusikan di cerita ini, misalnya penggunakan makhluk-makhluk mitos Eropa dalam penokohan. Kalau mau agak konspirasi, bisa juga membahas tentang jenis-jenis makhluk yang mewakili berbagai ras manusia di dunia nyata.

Sekuel: The Lord of The Rings saga.  Tapi males bacanya, ruwet banget!

No comments:

Post a Comment