Tolkien, J.R.R.
Hobbit. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2002.
Pengarang: J.R.R Tolkien
Pertama kali diterbitkan oleh: HarperCollinsPublishers Ltd
(1937) dalam judul The Hobbit by J.R.R
Tolkien
Alih bahasa Indonesia: A. Adiwiyoto
Setting: Belantara, lama berselang -waktu itu dunia masih sunyi dan warnanya
jauh lebih hijau
Rating: 4,5 dari 5
Rating: 4,5 dari 5
Tokoh
Bilbo Baggins, hobit yang senang hidup damai tapi ternyata
berbakat jadi petualang hebat.
Gandalf: penyihir hebat yang hampir tahu segala dan bisa
segala. Hampir mirip Dumbledore nya Harry Potter
Para Kurcaci:
·
Thorin Oakenshield, cucu Raja di Bawah Gunung
yang ingin merebut kembali kerajaan dan harta keluarganya yang direbut Smaug.
·
Balin, teman kecil Thorin.
·
Fili dan Kili, yang termuda di antara para
Kurcaci, keponakan Thorin
·
Bombur, Kurcaci berbadan paling subur
·
Bofur, Bifur, Oin, Gloin, Dwalin, Dori, Nori,
Ori,
Para Peri, ada yang tinggal di Hutan Mirkwood yang seram,
ada sekelompok ramah yang tinggal di Rumah Ramah Terakhir
Para Goblin, musuk Peri, Kurcaci, dan Manusia
Para Troll, raksasa-raksasa rawa yang bodoh
Para Laba-laba
Para Warg, gerombolan serigala jahat sekutu goblin
Para Warga Danau Esgaroth, Manusia yang masih tinggal di
Belantara dan berdagang dengan para Peri Hutan
Beorn, manusia setengah beruang yang ramah tapi ganas
Elfrond, aduh ini siapa ya… lupa.. kalo ga salah salah satu
Peri di Rumah Ramah Terakhir yang paling disegani
Smaug, naga jahat yang merebut kerajaan Kurcaci dan senang
tidur di atas tumpukan hartadDan lain-lain
Kutipan
Bilbo: Kami di sini lebih suka hidup tenteram dan tidak
menyukai petualangan. Petualangan Cuma membawa kesulitan, dan tidak
menyenangkan! Membuat makan malam jadi terlambat! (hal. 15)
Thorin: Kalau saja kami semua lebih menghargai makanan dan
nyanyian daripada harta dan emas, dunia pasti akan lebih menyenangkan. (hal
329)
“Selamat pagi!” Bilbo memberi salam dengan gembira… “Apa
maksudmu?” tanya Gandalf. “Apa kau mendoakan aku selamat di pagi ini, atau
bermaksud mengatakan bahwa pagi ini penuh keselamatan? Atau bahwa pagi ini kau
merasa selamat, atau di pagi ini kita akan selamat?”… “Semuanya
sekaligus,”jawab Bilbo. (hal 14-15)
Bilbo Baggins adalah hobbit berusia 50an yang hidup nyaman
di liangnya yang rapi di bawah Bukit. Seperti hobbit-hobbit lain, ia tidak suka
petualangan. Ia lebih suka makan kira-kira enam kali sehari, mengisap tembakau,
dan duduk santai di kursi malasnya sambil memandang padang rumput di sebelah
rumah. Kegiatan-kegiatan itu tentu saja tidak dapat dilakukan kalau dia pergi
berpetualang. Tapi Gandalf, penyihir
hebat yang selalu bisa menciptakan petualangan di manapun ia berada,
menceburkannya ke dalam petualangan berbahaya di mana Bilbo bergabung dengan
rombongan Kurcaci yang hendak merebut kembali harta leluhur mereka di Gunung
Sunyi. Bilbo sangat enggan bergabung, pertama-tama karena Gunung itu sangat
jauh letaknya dan lagi harta itu dijaga naga ganas bernama Smaug. Naga ini
tidak bisa mengagumi harta benda, tapi senang merebutnya. Rombongan Kurcaci,
dipimpin Thorin yang menyebut diri Raja di Bawah Gunung, merekrut Bilbo
terutama karena mereka butuh orang ke-empat belas. Rombongan itu terdiri dari
13 kurcaci, angka sial. Perjalanan itu jauh dan penuh rintangan tak terduga,
mereka tidak butuh tambahan kesialan anga pula. Bilbo pun diberi jabatan
sebagai Pencuri mereka, ujung tombak rombongan itu. Dalam perjalanannya, Bilbo
yang senang bernyaman-nyaman di rumah rupanya memiliki bakat petualangan yang
tidak ia duga sebelumnya. Berkali-kali Bilbo menyelamatkan para Kurcaci dan
mengantar mereka sampai ke Gunung Sunyi, tempat Smaug tidur di atas
keeping-keping emas dan perak, batu-batu permata, perhiasan, berbagai
perlengkapan senjata bertahtakan berlian, harpa-harpa emas, dan masih banyak
lagi.
Cerita yang sangat bagus, dituturkan dengan apik, bijaksana,
dan penuh semangat. Penokohannya rumit dan jumlahnya banyak, khas epik
kuno. Di tambah lagi, ada banyak lirik
nyanyian di sana sini yang menggambarkan suasana hati para tokohnya. Selain itu
ada juga dua peta yang menggambarkan dunia tempat cerita ini berlangsung
sehingga kita bisa membayangkan bentuk geografisnya. Tapi mungkin seharusya
judul cerita ini bukan hanya Hobbit, tapi Hobbit
dan tiga belas Kurcaci, atau Petualangan
Bilbo Baggins, si Hobbit dari Bag-Ends. Tapi The Hobbit saja juga sudah sempura.
Penerjemahannya juga juara. Lirik-lirik nyanyiannya di
terjemahkan dengan indah dan berima, seakan-akan penerjemah adalah si pengarang
sendiri. Ada banyak juga kosa kata yang jarang digunakan oleh penerjemah dan
pengarang Indonesia jaman sekarang, misalnya ‘srigunting’ dan ‘salesma’.
Ada banyak bahasan yang bisa didiskusikan di cerita ini,
misalnya penggunakan makhluk-makhluk mitos Eropa dalam penokohan. Kalau mau
agak konspirasi, bisa juga membahas tentang jenis-jenis makhluk yang mewakili berbagai
ras manusia di dunia nyata.
Sekuel: The Lord
of The Rings saga. Tapi males bacanya,
ruwet banget!
No comments:
Post a Comment