Thursday, January 10, 2013

God Bless America



Sutradara: Bobcat Goldthwait
Studio:  Darko Entertainment
Tahun: 2011
Wajah-wajah terkenal: 
Joel Murray (Frank)
Tara Lynne Barr (Roxy)
Mackenzie Brooke Smith (Ava)
Melinda Page Hamilton


Setting: Amerika, 2011
Tag di laptop saya: "Fantasy and Brain Freeze" (tapi langsung aku hapus)
Lebih baik saya pinjam review dari rotten tomatoes yang menurut saya sangat menggambarkan:
"It's about a terminally ill man who decides that if he is going to die, he is going to grab a gun and take a whole bunch of obnoxious people with him.:
Rating: 1,5 dari 5

Frank Murdoch, seorang karyawan, setengah baya, 'Caucasian', duda cerai, yang hidup sendirian di apartemennya, menderita sakit kepala berkelanjutan dan insomnia. Kalau tidak bisa tidur, hiburannya adalah menonton televisi malam-malam, padahal tidak pernah ada acara yang sesuai dengan seleranya. Dia merasa acara-acara televisi telah merusak mental Amerika. Contohnya tetangganya yang sangat mengganggu (Frank merasa terganggu padahal sebenarnya mereka tidak pernah mengganggunya), yang adalah contoh nyata produk penonton televisi. Saking sebalnya, Frank sering membayangkan menembak tetangganya itu beserta bayi mereka yang gendut, umbelen, dan tukang nangis.

Rekan-rekan kantornya juga adalah produk penonton televisi. Mereka suka sekali melihat Steven Clarkson, peserta talent show (mock version dari American Idol) yang sama sekali tidak punya talent (kecuali tabah jadi bahan tertawaan seluruh Amerika itu bakat) menyanyi dengan sangat fals di televisi. Selain itu ada juga acara reality show tentang Chloe, seorang queenbee SMA yang akan merayakan ulang tahun ke 16-nya di TV. Chloe is a real spoiled brat, kerjaannya teriak-teriak sama ortunya, cari baju sampai Paris, dan tidak pernah puas sama apapun. Ava, anak perempuan Frank yang tinggal bersama ibu dan pacar ibunya, sangat mungkin akan tumbuh menjadi seperti Chloe.

Suatu hari Frank dipecat dari kantornya karena alasan yang sangat tidak masuk akal. Tidak lama kemudian dokter Frank memberitahunya bahwa sakit kepalanya adalah akibat tumor otak yang besar dan ganas. Mengoperasinya sama berbahayanya dengan membiarkannya saja. Maka Frank pulang, mengambil pistolnya, dan berniat bunuh diri sambil membiarkan TV menyala. Tapi ia mengurungkan niatnya, menunggu sampai pagi, pergi ke sekolah Chloe, dan membunuh Chloe di dalam mobilnya yang baru.

Teman sekolah Chloe, Roxy, melihat semua itu, dan malah jadi bersemangat. Roxy berkenalan dengan Frank. Berdua, mereka memulai petualangan mereka berkeliling Amerika, membunuhi orang-orang yang membuat Amerika jadi lemah mental lewat televisi.



Film ini sangat ga mutu.
Plot aneh.
Akting jelek.
Dialog-dialog tidak cerdas.
Kebanyakan dialog Frank dan Roxy adalah kalimat-kalimat yang akan kalian jadikan kutipan. Tapi bukan kutipan namanya kalau seluruh dialog itu adalah pesan slogan.
Karakter-karakter tidak cukup rumit, hanya mewakili satu sifat saja, seakan-akan tidak punya sisi lain.
Misalnya Roxy, yang merasa sangat terganggu dengan Green Day, Fall Out Boys, Juno dan Glee... menurutku Roxy ini sebenarnya juga produk televisi Amerika. Hanya produk gagal jadi seragam. Bahwa Roxy dan Frank merasa sangat terganggu dengan produk-produk populer itu sebenarnya hanya menunjukkan bahwa mereka sangat peduli dengan para selebriti itu, dan mungkin diam-diam malah menikmatinya. They just pretend that they are too good to enjoy those 'craps'.
Menurut saya, film ini gagal menyuguhkan pesannya lewat seluruh instrumen film. Ide mental bangsa yang turun karena televisi itu bagus banget, tapi di tangan orang-orang yang lebih tepat, pasti akan lahir film yang jauh lebih baik.




Kutipan
Silakan cari kutipan sendiri. Seluruh dialog di film ini adalah bagian-bagian pidato panjang yang intinya adalah "People Suck."

Adegan yang Layak Diingat
Frank dan Roxy membunuh beberapa penonton di bioskop karena ngobrol dan tidak mematikan handphone.

Cewek di reality show melempar tampon bekas ke temannya. iuh.

No comments:

Post a Comment